16
Agustus 2013
Di abad ke 21 ini, banyak orang beralih kepada teknologi yang
memudahkan mereka dalam berkomunikasi. Sesuai dengan tuntutan zaman, pendidikan
haruslah mengikuti alur globalisasi tanpa mengesampingkan nilai-nilai budaya dan
moral yang melekat pada setiap negara seperti Indonesia.
Jika pendidikan dituntut harus modern maka sebagai pencetak generasi penerus bangsa, para guru juga harus berpikir secara dinamis dan perlahan meninggalkan cara pembelajaran yang statis. Memang cara lama yang digunakan untuk belajar juga bisa menjadi panutan namun tidaklah salah jika mencoba melakukan perubahan cara pembelajaran secara bertahap namun pasti.
Jika cara pembelajaran guru bersifat statis seperti membaca, mencatat dengan mendikte, kerjakan tugas dan kumpulkan tugas maka musuh terbesar siswa adalah satu kata"Jenuh". Siswa merasa seakan - akan tidak memiliki gambaran dalam pengalaman mereka selama belajar di sekolah. Jadi, tidak heran jika siswa datang ke sekolah bukan dengan perasaan semangat melainkan terpaksa bahkan bisa jadi siswa mudah bolos sekolah karena cara pembelajarannya tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam memberikan pembelajaran menurut kita benar belum tentu siswa dapat menerima karena setiap siswa pastilah memiliki daya tangkap yang berbeda. Ada yang cepat, standar dan ada yang harus dibimbing secara langsung. Oleh karena itu cobalah anda sesuaikan dengan cara belajar anak agar semua siswa dapat menangkap apa yang anda sampaikan dalam belajar.
Dewasa ini banyak sekolah yang memakai standar guru yang diterima seperti halnya sertifikat yang dimiliki seorang guru. seperti halnya guru harus memiliki sertifikat minimal sudah sarjana atau S-1. Beruntung jika mendapatkan seorang guru yang memiliki sertifikat yang lebih tinggi dari sarjana.
Mungkin ini memang memenuhi syarat seseorang untuk menjadi seorang guru, tetapi belum tentu guru yang paling efektif mereka berpotensi bisa memberikan ilmunya secara merata terhadap siswanya.Untuk itu selain wawasan, keterampilan juga perlu anda kembangkan sebagai guru. keterampilan apa sajakah itu? Berikut sikap yang harus dibangun sebagai guru modern di abad 21 ini.
1. Mempunyai jiwa pemimpin
Guru yang baik adalah mentor dan contoh untuk siswanya. Sebagai guru tidak cukup hanya memberitahu siswa untuk melakukan sesuatu melainkan perlu menunjukkan dengan contoh agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan. Guru harus mendorong dan membimbing siswa untuk meraih sesuatu yang dapat menambah wawasannya.
2. Memiliki sikap diplomasi
Guru harus sabar dan fleksibel dalam mendengarkan ide-ide yang dikembangkan oleh siswa namun buatlah mereka percaya diri dalam keputusan yang diambil. Ketika seorang guru bertemu dengan siswa dan orang tua, mereka harus halus dan tegas pada saat membawakan informasi. Guru adalah diplomat, dan itu berarti pemikiran guru harus berjalanbersama-sama dengan siswa dan orangtuanya.
3. Memiliki visi
Apakah Anda tetap konsisten mengikuti jadwal yang dibuat namun terlibat dengan keadaan yang darurat? Apakah Anda selalu memiliki rencana cadangan ketika pekerjaan anda tidak sejalan dengan yang diharapkan? Kemampuan untuk mengatur dan mempersiapkan diri untuk berbagai keadaan yang tak terduga sangat penting untuk pengajaran yang efektif.
4. Giat belajar
Setiap beraktivitas, berarti anda sedang belajar. Sebagai seorang guru, proses belajar tidak boleh berhenti. Waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan gelar secara langsung mengajarkan anda bagaimana untuk konsisten dalam belajar. Setiap tahun Anda bisa menemukan cara-cara baru untuk mengajar, informasi baru yang dapat diberikan, serta memperoleh pemahaman yang lebih baik untuk siswa yang bisa membuat Anda menjadi guru yang dikenal sebagai guru modern.
(Albert Sentosa, dikutip dari berbagai sumber)
http://www.kesekolah.com/solusi-pendidikan/pribadi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru-di-era-modern.html
Jika pendidikan dituntut harus modern maka sebagai pencetak generasi penerus bangsa, para guru juga harus berpikir secara dinamis dan perlahan meninggalkan cara pembelajaran yang statis. Memang cara lama yang digunakan untuk belajar juga bisa menjadi panutan namun tidaklah salah jika mencoba melakukan perubahan cara pembelajaran secara bertahap namun pasti.
Jika cara pembelajaran guru bersifat statis seperti membaca, mencatat dengan mendikte, kerjakan tugas dan kumpulkan tugas maka musuh terbesar siswa adalah satu kata"Jenuh". Siswa merasa seakan - akan tidak memiliki gambaran dalam pengalaman mereka selama belajar di sekolah. Jadi, tidak heran jika siswa datang ke sekolah bukan dengan perasaan semangat melainkan terpaksa bahkan bisa jadi siswa mudah bolos sekolah karena cara pembelajarannya tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam memberikan pembelajaran menurut kita benar belum tentu siswa dapat menerima karena setiap siswa pastilah memiliki daya tangkap yang berbeda. Ada yang cepat, standar dan ada yang harus dibimbing secara langsung. Oleh karena itu cobalah anda sesuaikan dengan cara belajar anak agar semua siswa dapat menangkap apa yang anda sampaikan dalam belajar.
Dewasa ini banyak sekolah yang memakai standar guru yang diterima seperti halnya sertifikat yang dimiliki seorang guru. seperti halnya guru harus memiliki sertifikat minimal sudah sarjana atau S-1. Beruntung jika mendapatkan seorang guru yang memiliki sertifikat yang lebih tinggi dari sarjana.
Mungkin ini memang memenuhi syarat seseorang untuk menjadi seorang guru, tetapi belum tentu guru yang paling efektif mereka berpotensi bisa memberikan ilmunya secara merata terhadap siswanya.Untuk itu selain wawasan, keterampilan juga perlu anda kembangkan sebagai guru. keterampilan apa sajakah itu? Berikut sikap yang harus dibangun sebagai guru modern di abad 21 ini.
1. Mempunyai jiwa pemimpin
Guru yang baik adalah mentor dan contoh untuk siswanya. Sebagai guru tidak cukup hanya memberitahu siswa untuk melakukan sesuatu melainkan perlu menunjukkan dengan contoh agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan. Guru harus mendorong dan membimbing siswa untuk meraih sesuatu yang dapat menambah wawasannya.
2. Memiliki sikap diplomasi
Guru harus sabar dan fleksibel dalam mendengarkan ide-ide yang dikembangkan oleh siswa namun buatlah mereka percaya diri dalam keputusan yang diambil. Ketika seorang guru bertemu dengan siswa dan orang tua, mereka harus halus dan tegas pada saat membawakan informasi. Guru adalah diplomat, dan itu berarti pemikiran guru harus berjalanbersama-sama dengan siswa dan orangtuanya.
3. Memiliki visi
Apakah Anda tetap konsisten mengikuti jadwal yang dibuat namun terlibat dengan keadaan yang darurat? Apakah Anda selalu memiliki rencana cadangan ketika pekerjaan anda tidak sejalan dengan yang diharapkan? Kemampuan untuk mengatur dan mempersiapkan diri untuk berbagai keadaan yang tak terduga sangat penting untuk pengajaran yang efektif.
4. Giat belajar
Setiap beraktivitas, berarti anda sedang belajar. Sebagai seorang guru, proses belajar tidak boleh berhenti. Waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan gelar secara langsung mengajarkan anda bagaimana untuk konsisten dalam belajar. Setiap tahun Anda bisa menemukan cara-cara baru untuk mengajar, informasi baru yang dapat diberikan, serta memperoleh pemahaman yang lebih baik untuk siswa yang bisa membuat Anda menjadi guru yang dikenal sebagai guru modern.
(Albert Sentosa, dikutip dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar