Minggu, 27 Oktober 2013

LAYANAN IJAZAH PALSU ON LINE

Posted by http://smpngalis2.blogspot.com/ | 09.38 Categories:
Oleh: Prof. Suyanto, Ph.D 

  Layanan  ijazah  palsu  semakin  canggih!  Para  penjual  ijazah  palsu  telah menggunakan situs di internet. Core business-nya memang menjual ijazah palsu sejak dari ijazah sekolah dasar sampai S-3; dari sekolah ecek-ecek, baik, sangat baik,  sampai  pada  perguruan  tinggi  gurem, maupun  perguruan tinggi  ternama baik di dalam maupun luar negeri. Harganya berkisar antara 10 sampai 75 juta, tergantung  pada  ijazah  jenjang  pendidikan  dan  perguruan  tinggi  mana  yang ingin  dipalsukan.       Bahkan  memalsukan  semua  dokumen  yang  diperlukan  oleh pembeli dijamin bisa, dan selesai dalam waktu yang singkat. Memalsukan surat kematian juga bisa. Memalsukan sertifikat TOEFL juga siap. Memalsukan nilai di atas  transkrip  ijazah  asli  juga  mahir.  Alamatnya  juga  lengkap  di  situs  yang 
mereka  gunakan.  Mau  tahu  di  mana  alamatnya?  Gampang  sekali.  Masuk  ke mesin  pencari Google,  ketik:  “ijazah  aspal”  dan  klik,  kita  akan  mendapatkan berbagai situs yang berjualan segala macam dokumen palsu. Ada paling tidak 50 situs  yang beriklan pembuatan  ijazah palsu  berikut  syarat dan  harganya. Salah satu  iklan  di  http://buatijazah.wordpress.com,  dengan  persuasif  meyakinkan para  pembacanya,  kenapa  seseorang  harus  beli  ijazah?    Jawabnya  yaitu:  (1) tidak harus kuliah dan hemat waktu;  (2) Pasti  tidak akan mengganggu aktifitas anda yang sudah super sibuk; (3) Biaya lebih murah dari kuliah biasa; (4) Ijazah atau  sertifikat  sama  legalnya  dengan  kuliah  biasa;  (5) apat  segera  meraih posisi  atau  jabatan  yang  dikehendaki;  dan  (6)  Bersiap-siap  untuk  segera naik jabatan  atau  pangkat  di  tempat  kerja  anda.  Luar  biasa  kan?  Bagi  yang  suka potong  kompas dalam  meraih  tujuan,  tentu  akan  tergiur  dengan  iklan pembuatan  ijazah  palsu  tersebut.  Media massa  sedang  marak  akhir  akhir  ini mendiskusikan mengapa iklan pembuatan ijazah palsu saat ini merebak di dunia maya.  Hal  ini  karena  berlakuknya  prinsip  dan  hukum  ekonomi,  adanya permintaan  dari  orang  orang  tertentu.  Beberapa  tahun  lalu  juga  marak pembuatan  skripsi  oleh biro  jasa  skripsi.  Itu  saja  kita  merasa  sangat  prihatin sekali.  Sekarang modalitas  pemalsuan produk  pedidikan  selangkah maju,  yaitu langsung pada tujuan finalnya, yaitu pembuatan ijazah palsu. Padalah kalau saja sampai  terungkap,  para  pemalsu  ijazah  dan  juga  para  penggunanya mendapatkan sanksi pidana yang berat, sesuai dengan Pasal 67 ayat 1, Undang-undang  Sisdiknas  yaitu: “Perseorangan,  organisasi,  atau  penyelenggara pendidikan  yang  memberikan  ijazah,  sertifikat kompetensi,  gelar  akademik, profesi, dan/atau vokasi tanpa hak dipidana dengan pidana penjara paling  lama sepuluh  tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).  Para  penjual  dan  pembeli  mungkin  belum  mengenal  pasal  itu. Kalau saja memahami pasal 67 ayat  (1)  tersebut, niscaya mereka akan berpikir dua atau tiga kali untuk menjual dan membeli ijazah palsu. 
  Semua  yang  palsu  memang  tidak  selalu  jelek,  dan  melanggar  hukum pidana.  Gigi  palsu,  bulu mata  palsu,  tangan  palsu,  kaki  palsu,  bunga  palsu, rambut  palsu,  semuanya  justru  membantu manusia  untuk  memenuhi  tujuan estetika. Tetapi kalau yang dipalsukan adalah produk pendidikan, ini merupakan kejahatan,  melanggar  ketentuan  hukum  positif  sektor  pendidikan.  Bayangkan apa  yang terjadi  kalau  yang  dipalsukan  adalah  pendidikan  kedokteran?  Tentu akan  menjadi  malapetka  bagi kehidupan  manusia.  Pemalsuan  dengan  melalui jasa on line sangat canggih, meliputi produk univesitas terkenal di negeri ini, dan juga  bisa  melayani  ijazah  palsu  untuk  semua  jurusan.  Oleh karena  itu  hal  ini merupakan tantangan riil bagi program pendidikan karakter kita saat ini. Relakah seorang mahasiswa menipu dirinya sendiri? Menipu kedua orang tuanya? Menipu masyarakat  yang akan  mendapatkan  layanan  dari  lulusan  sebuah  perguruan tinggi? Para pendidik dan pempimpin sektor pendidikan harus waspada terhadap adanya  gejala  jual  beli  ijazah  yang  semakin  canggih ini. Pencegahan  lebih  dini harus dilakukan dengan cara menanamkan betapa pentingnya memiliki prestasi dengan  perjuangan  sendiri  dalam  tema  tema  pendidikan  karakter.  Dengan memiliki  “self concept”  yang  kuat,  para  pelajar  dan  mahasiswa  kita  akan menjauhi,  dan  akan  berkata  “haram”  untuk  membeli  berbagai  sertifikat  palsu terkait dengan produk pendidikan. Semoga begitu. 

Prof. Suyanto, Ph.D, 
Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta,  
Plt. Dirjen Pendidikan Dasar, Kemdikbud. 

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kemdikbud/www.dikdas.kemdikbud.go.id 




 Artikel ini pernah dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat, 3 Juni 2012.

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube