Previous Next
  • SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI SMPN 2 GALIS

    Assalamua'alaikum Wr.Wb. Seiring dengan pekembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang bergulir sangat cepat pada era globalisasi dewasa ini, maka dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT telah diterbitkan Website resmi untuk SMP Negeri 2 Galis, tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas dan seluruh civitas akademik SMP Negeri 2 Galis tentang profil sekolah dan semua kegiatan yang dikembangkan di sekolah, selain itu juga ingin menyerap berbagai masukan positif dari stakeholders demi kemajuan SMP Negeri 2 Galis. Mudah-mudahan dengan hadirnya Website ini dapat menambah khazanah informasi sebagai wujud partisipasi kami di era globalisasi teknologi informasi. Selamat berkunjung semoga bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu'alaikum Wr.Wb

  • PROFIL SMPN 2 GALIS

    SMP Negeri 2 Galis .berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang relatif homogen, baik dalam kondisi sosial, ekonomi, budaya, politik maupun keamanan. Kondisi masyarakat seperti ini, di satu sisi menguntungkan bagi dunia pendidikan karena tidak adanya gejolak yang menghambat penyelenggaraan program pendidikan, di sisi lain kondisi ini sangat menghambat karena pola pikir masyarakat cenderung statis, akibatnya akan sulit untuk diajak berpikir maju, menerima perubahan-perubahan meskipun perubahan itu bersifat membangun. Pendidikan di SMP Negeri 2 Galis saat ini mengarah menuju terlaksananya kegiatan di bidang akademik maupun nonakademik, dengan melaksanakan pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, standar kompetensi kelulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, manajemen sekolah, standar pembiayaan, standar penilaian dan pengembangan diri melalui ekstrakurikuler. Selain itu, mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, rapi, rindang, tertib, aman, dan kekeluargaan serta mewujudkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan gemar membaca dan belajar yang berwawasan wirausaha yang dilandasi iman dan takwa.

  • VISI DAN MISI SMPN 2 GALIS

    "BERPRESTASI BERBUDAYA DAN MANDIRI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA"

  • BIOGRAFI KEPALA SMPN 2 GALIS

    Lahir di Bangkalan pada 44 tahun silam, beliau bernama REPELITA AYU WINARNI, S.Pd, NIP. 196901031999032004, Pangkat/Gol : Pembina (IV/a). Mengawali karir sebagai Guru bidag studi pendidikan jasmani dan kesehatan di SMP Negeri 2 Galis. Akhirnya pada tanggal 27 September 2013 beliau diberikan mandat untuk memimpin SMPN 2 Galis.

Senin, 28 Oktober 2013

9 Karakter Kepala Sekolah yang Berhasil

Posted by http://smpngalis2.blogspot.com/ | 17.59 Categories:
11 Oktober 2013
oleh: Agus Sampurno

Ada guru yang memang senangnya mengajar siswa dan berada di kelas. Guru tersebut menikmati sekali melewatkan kesehariannya sebagai guru yang dikelilingi siswa dan menghantarkan pengetahuan kepada siswanya. Ia juga menikmati melihat siswanya berbubah dan menjadi paham karena perannya sebagai guru.

Ada juga karena satu dan lain hal atau karena promosi guru tadi diangkat sebagai kepala sekolah. Saat menjalani peran barunya penting kiranya untuk mengetahui ciri pribadi kepala sekolah yang berhasil.
  • Senang akan perubahan. Ia senang membuat perubahan demi siswa dan demi kemajuan gurunya. Ia konsisten mengawal perubahan dan menjadi contoh orang yang pertama kali berubah. Ia jadi sosok yang sadar dan cepat mengambil keputusan dalam perubahan karena ia sadar perubahan yang baik mesti diniatkan jika tidak ingin kehilangan kesempatan.
  • Bersikap proaktif dan senang menciptakan kesempatan. Karena ada atau tidaknya kesempatan tergantung cara pandang seseorang. Kepada guru-gurunya ia menjadi contoh dalam bersikap proaktif dan menghindari menunda-nunda penyelesaian masalah karena akan menjadi hal yang besar dan berdampak pada keutuhan proses belajar mengajar di sekolah.
  • Punya kemampuan komunikasi yang baik dan berhati-hati saat mengeluarkan pernyataan. Bukan hanya pejabat public yang mesti berhati-hati dalam mengeluarkan kalimat pernyataan. Kepala sekolah juga mesti berpikir panjang sebelum mengeluarkan pernyataan agar suasana kondusif tetap tercipta di sekolah.
  • Sayang pada guru-gurunya. Kepala sekolah yang baik adalah juga guru yang baik karena dulunya juga pasti ia adalah seorang guru. Semua kebijakannya akan berujung pada upaya untuk membuat guru betah dan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan suasana kerja yang positif.
  • Senang gunakan social media. Kepala sekolah yang masih memandang sinis guru-gurunya yang aktif di social media adalah kepala sekolah yang jadul dan ketinggalan jaman. Semestinya ia lah yang mesti memandang social media sebagai media yang efektif untuk alat pembelajaran, berkomunikasi dan menjadi mitranya dalam memimpin.
  • Memprioritaskan proses pembelajaran. Pembelajaran yang saya maksud bukan sekedar berkonsentrasi pada tes dan ujian nasional namun membagi perhatian yang seimbang juga pada aspek yang lain misalnya aspek olah raga dan kesenian. Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa menyeimbangkan aspek akademis dan aspek minat dan bakat siswa.
  • Gemar berkeliling dan mengontrol. Kepala sekolah akan kehilangan kesempatan untuk mengetahui perkembangan terkini di sekolahnya jika hanya duduk di ruangannya.
  • Menghargai latar belakang keluarga-keluarga yang mempercayakan anaknya untuk bersekolah di tempat ia memimpin. Kepala sekolah adalah gambaran dari cara sekolah menghargai orang lain yang berbeda. Setiap individu punya kesempatan yang sama besarnya untuk berubah menjadi lebih baik. Jika ia cepat nyinyir dan menghakimi maka ia akan sulit untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang tua siswa.
  • Hormat kepada pengawas dari Diknas sambil tetap melengkapi referensi pengetahuan dari sumber lain. Kepala sekolah yang berasal dari sekolah yang unggul dan bagus mutunya cepat punya penilaian yang merendahkan pengawas dari diknas hanya karena pengetahuan atau cara kerja yang berbeda. Sebaliknya sekolah yang baru berkembang kadang terjebak menjadi begitu mengiyakan apa saja yang pengawas katakan tanpa punya rujukan lain sebagai pembanding.


(Penulis adalah Kepala Sekolah Ananda Islamic School)

Blog:
 gurukreatif.wordpress.com

Membuat Timer Sederhana Menggunakan Notepad

Posted by http://smpngalis2.blogspot.com/ | 04.50 Categories:
3 Oktober 2013

Kamu butuh timer saat bekerja di PC? Nah, ini dia cara sederhananya.

Dengan hanya beberapa baris kode yang ditulis di Notepad, kita dapat membuat sebuah timer yang sangat sederhana. Buka Notepad, kemudian copy paste kode di bawah ini, lalu simpan file dalam format bat, kemudian jalankan timer dengan dobel klik pada file bat tersebut.

Script/codenya sebagai berikut:

@echo off
color 0a
: 1
pause
timeout 60
goto 1

1. Jalankan Notepad

2. Copas code di atas ke dalam Notepad

3. Ganti angka yang bergaris bawah dengan waktu timer yang anda inginkan, satuannya adalah dalam detik

http://www.kesekolah.com/images2/big/2013100309163117642.jpg
4. Simpan File,dalam ekstensi Bat, pada contoh diberi nama file: timer.bat

http://www.kesekolah.com/images2/big/2013100309194125129.jpg
5. Jalankan /dobel klik file bat untuk menjalankan timer.

6. Atau bisa juga dengan melalui Command prompt.

http://www.kesekolah.com/images2/big/2013100309200960644.jpg
Semoga bermanfaat.

(Dikutip dari tipstriks.com)

Tips Agar Flash Disk Awet dan Tahan Lama

Posted by http://smpngalis2.blogspot.com/ | 04.44 Categories:
16 Oktober 2013

Saat ini terdapat banyak media penyimpan data eksternal yang memiliki ragam bentuk dan ukuran data seperti memory chip, hardisk eksternal dan flashdisk tentunya. Namun untuk alasan praktis, rupanya flashdisk masih menjadi pilihan bagi kebanyakan orang walaupun sekarang sudah banyak bermunculan hardisk eksternal berbagai macam merk dan jelas-jelas memiliki ruang penyimpanan data yang jauh lebih besar dibandingkan flashdisk. Hal ini dikarenakan bentuknya yang kecil sehingga mudah dibawa serta penyimpanan, seperti dapat diselipkan pada saku misalnya.


Tentunya selain memiliki kelebihan seperti telah disebutkan tadi, flash disk ternyata bisa menjadi rentan mengalami kerusakan apabila pemakai kurang memahami sifat dari flashdisk dan kebiasaan dalam penggunaan ditambah lagi hal lain yang dapat mempengaruhi usia flashdisk tersebut.

Untuk itulah artikel ini disajikan untuk membantu kamu bagaimana merawat dan menjaga agar Flashdisk awet dalam artian tetap bisa bekerja dengan baik dan tahan lama:

1. Hindari terkena air

Jauhkan flashdisk agar jangan sampai terpapar air, kehujanan atau bahkan terendam dalam air. Hal seperti diatas dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen di dalamnya sehingga dapat berakibat tidak bisa terbacanya data yang berarti hilangnya data selamanya. Memang ada beberapa merk yang berani mengklaim bahwa produknya anti-air (waterproof), namun langkah paling aman adalah menjauhkan flashdisk dari terkena air.

2. Hindarkan dari pengaruh medan magnet yang kuat

Usahakan menaruh flashdisk pada saat tidak digunakan di tempat yang aman dari pengaruh medan magnet yang kuat, diantaranya TV, HP dan speaker berukuran besar. Banyak dari kita dengan alasan mudah dijangkau dan mudah mengingatnya sering meletakkan barang-barang berukuran kecil seperti kunci termasuk flashdisk diatas TV. Nah, disinilah yang keliru. Flashdisk sebaiknya jangan diletakkan disana, karena TV memiliki pengaruh medan magnet yang sangat kuat. Begitu juga meletakkan flashdisk menjadi satu dengan HP jangan dilakukan, seperti menyimpan flashdisk dan HP di saku yang sama.

3. Biasakan mencabut flashdisk pada saat sudah aman

Biasakan selalu mencabut flashdisk dari colokannya (USB Port) setelah selesai digunakan dengan melalui proses eject yang benar. Lakukanlah selalu dengan melakukan stop pada bagian"Safely Remove Hardware" dari komputer dan cabutlah setelah ada pemberitahuan "Safe To Remove Hardware" muncul pada layar monitor. Hal ini dilakukan agar tidak mempengaruhi file-file data yang tersimpan di dalamnya. Flashdisk yang belum siap dicabut biasanya karena masih terdapat proses yang sedang berjalan (transfer data) atau bisa pula proses dari virus yang sedang bekerja.

4. Pastikan selalu scan virus dengan antivirus yang ter-update.

Perpindahan data dari computer ke flashdisk sangat rentan terhadap berpindahnya virus apabila komputer asal telah terjangkit virus. Lebih-lebih lagi apabila kita menyimpan data dari warnet sehabis download atau sekedar copy data. Sudah bukan rahasia lagi kalau warnet selama ini menjadi "sarang" atau "media" (lebih tepatnya mungkin?) bagi virus untuk berpindah dan melancarkan aksi jahatnya memanfaatkan flashdisk dan melakukan penyebaran ke komputer pribadi. Untuk itu pastikan flashdisk discan secara penuh setelah dipakai memindah data dengan antivirus yang selalu terupdate.

5. Jauhkan dari tempat yang panas serta benturan keras

Flashdisk juga memiliki sifat tidak tahan panas seperti halnya barang elektronika lainnya. Jangan meletakkan flashdisk pada tempat yang panas, seperti diatas dashboard mobil yang ditinggalkan dibawah teriknya sinar matahari atau karena panas yang ditimbulkan mobil itu sendiri. Selain itu hindarkan agar flashdisk tidak terbentur benda keras atau sering terjatuh.

6. Selalu tutup kembali

Setelah selesai digunakan kenakanlah kembali tutup dengan baik. Ini dilakukan untuk menghindari masuknya kotoran yang tidak diinginkan seperti debu ataupun benda asing yang dapat mengakibatkan gagal dikenalnya flashdisk saat dimasukkan dalam USB Port. Selain itu juga dapat mengakibatkan gagalnya baca/tulis data didalam flashdisk.

7. Minimalisir proses hapus-tulis

Biasanya flashdisk memiliki kekuatan bertahan (baca: usia) hingga 100.000 kali proses hapus tulis. Berbagai macam merek flashdisk yang ada di pasaran memiliki kualitas dan harga yang berbeda yang juga mempengaruhi umur pakai dari flashdisk yang bersangkutan. Namun demikian hal itu tidaklah mutlak. Alangkah baiknya apabila kita membiasakan untuk meminimalisir proses hapus-tulis pada flashdisk agar usia flashdisk lebih bertahan lama. Biasakanlah bekerja dengan teliti dan benar sehingga kita tidak mengulang men-save pada flashdisk yang berarti mengulang proses tulis pada flashdisk. Minimalisir mengedit data langsung pada flashdisk. Sebaiknya lakukan editing dengan baik pada computer, setelah benar semua dan tidak ada koreksi barulah memindah ke dalam flashdisk.
Selain itu tidak dianjurkan untuk menjalankan program langsung yang tersimpan dalam flashdisk, walaupun program mini game ataupun portable application, karena akan mengurangi usia flashdisk itu sendiri. Pindahkanlah program terlebih dahulu ke dalam komputer.

(Dikutip dari vayoga.blogspot.com)

Ingin Menjadi Guru yang Menyenangkan? Tidak Sulit Kok...

Posted by http://smpngalis2.blogspot.com/ | 04.40 Categories:
23 Agustus 2013

Tidak semua dari masing-masing guru memiliki cara mengajar yang sama. Cara mengajar dari guru pun juga ada yang berbeda-beda seperti mengajar dengan serius, monoton dan menakutkan. Tidaklah heran jika siswa terkadang dapat mengetahui suasana dari guru yang sedang mengajar di depan kelas.

Di era modern ini, tidak sedikit siswa mendambakan guru yang tidak monoton dan menyenangkan. Dengan pembawaan guru yang menyenangkan, pastilah siswa dapat menerima pelajaran dengan baik. dan akhirnya, kelas memiliki suasana yang kondusif serta mengurangi rasa jenuh saat belajar.

Para guru pun juga akan berpikiran sama yakni menjadi seorang guru yang menyenangkan namun banyak guru yang masih bingung untuk menjadi guru yang disenangi siswanya. Dengan menjadi seorang guru yang menyenangkan, siswa dapat berbagi seputar masalah-masalah yang dihadapi ketika menuntun ilmu di sekolah. Ketika siswa dapat berbagi pengalaman, guru dapat menilai serta memberi solusi terhadap masalah yang dihadapi siswa.

Kedengarannya memang mudah. Bagaimana mempraktikkannya? Ada beberapa cara yang mungkin bisa membantu Anda untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara pengajar dan anak didik berikut ini.

1. Coba bersikap menyenangkan pada hari pertama sekolah
Pada setiap awal tahun ajaran, atau semester, carilah waktu yang tepat untuk membuat semua aturan, dan kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi tentang berbagai situasi, termasuk pada siswa yang ‘bermasalah’. Seorang guru harus memastikan bahwa siswa merasa didekati sejak hari pertama sekolah.

2. Lakukan seperti Anda ingin diperlakukan
Seorang guru tentu ingin dan mengharapkan orang lain memperlakukan kita dengan hormat, berkomunikasi dengan jelas, dan memberikan tanggapan yang sesuai. Sikap empati dan melibatkan diri berdiskusi dengan siswa akan mengurangi sikap defensif dan memungkinkan para siswa merasa nyaman.

3. Berkomunikasi secara jelas dan singkat
Banyak guru berusaha untuk menyampaikan banyak informasi pada satu waktu, tetapi itu akan membuat siswa kelebihan beban informasi, kewalahan, dan sulit mencerna. Maka itu, seorang guru selaiknya melakukan komunikasi yang rutin, singkat, dan terfokus dengan siswanya. Sebab, tidak semuanya harus diselesaikan dalam satu diskusi.

4. Guru harus menjadi panutan kejujuran dan moral
Siswa sangat cerdik dalam memahami kejujuran guru. Seorang guru harus mengakui jika tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang diajukan siswanya. Tetapi, guru harus berjanji untuk berupaya menemukan jawaban sebelum kelas berikutnya. Tidak jujur adalah kesalahan dalam mendidik.

5. Hindari sifat menuduh dan main hakim sendiri

Seorang guru tentu ingin siswanya mengerti apa yang diajarkan tanpa membenci guru atau mata pelajarannyanya. Untuk itu, seorang guru sebaiknya tidak menghakimi, dan menuduh, tetapi harus memberikan pesan yang mudah ditafsirkan. Itu akan meningkatkan probabilitas siswa mendengarkan apa yang guru katakan.

6. Jadilah proaktif
Seorang guru harus berjuang ke arah gaya mendidik yang proaktif. Selain ada keuntungan dari momen yang spontan, tapi dapat juga digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa, misalnya mengatur jadwal berdiskusi di luar jam mengajar.

7. Menjadi pendengar yang aktif
Mendengarkan secara aktif menunjukkan bahwa guru benar-benar mencoba untuk memahami secara verbal dan nonverbal pesan yang disampaikan, merasakan perasaan, dan pikiran. Menjadikan siswa yakin dan merasa dihargai bahwa apa yang mereka sampaikan mendapatkan perhatian.

8. Ciptakan humor
Humor adalah bahan penting dalam proses komunikasi. Humor dapat meringankan, dan menjadi fasilitas yang baik ketika seorang guru tengah mengajarkan sesuatu kepada muridnya.

9. Sabar dalam mengulang pelajaran yang belum dimengerti
Komunikasi adalah proses yang berkelanjutan. Siswa mungkin harus mendengarkan apa yang diajarkan berkali-kali sebelum mereka memahami dan masuk ke dalam pikirannya.

(Albert Sentosa, dikutip dari berbagai sumber)

Pribadi yang Harus Dimiliki Seorang Guru di Era Modern

Posted by http://smpngalis2.blogspot.com/ | 04.39 Categories:
16 Agustus 2013

Di abad ke 21 ini, banyak orang beralih kepada teknologi yang memudahkan mereka dalam berkomunikasi. Sesuai dengan tuntutan zaman, pendidikan haruslah mengikuti alur globalisasi tanpa mengesampingkan nilai-nilai budaya dan moral yang melekat pada setiap negara seperti Indonesia.

Jika pendidikan dituntut harus modern maka sebagai pencetak generasi penerus bangsa, para guru juga harus berpikir secara dinamis dan perlahan meninggalkan cara pembelajaran yang statis. Memang cara lama yang digunakan untuk belajar juga bisa menjadi panutan namun tidaklah salah jika mencoba melakukan perubahan cara pembelajaran secara bertahap namun pasti.

Jika cara pembelajaran guru bersifat statis seperti membaca, mencatat dengan mendikte, kerjakan tugas dan kumpulkan tugas maka musuh terbesar siswa adalah satu kata"Jenuh". Siswa merasa seakan - akan tidak memiliki gambaran dalam pengalaman mereka selama belajar di sekolah. Jadi, tidak heran jika siswa datang ke sekolah bukan dengan perasaan semangat melainkan terpaksa bahkan bisa jadi siswa mudah bolos sekolah karena cara pembelajarannya tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam memberikan pembelajaran menurut kita benar belum tentu siswa dapat menerima karena setiap siswa pastilah memiliki daya tangkap yang berbeda. Ada yang cepat, standar dan ada yang harus dibimbing secara langsung. Oleh karena itu cobalah anda sesuaikan dengan cara belajar anak agar semua siswa dapat menangkap apa yang anda sampaikan dalam belajar.

Dewasa ini banyak sekolah yang memakai standar guru yang diterima seperti halnya sertifikat yang dimiliki seorang guru. seperti halnya guru harus memiliki sertifikat minimal sudah sarjana atau S-1. Beruntung jika mendapatkan seorang guru yang memiliki sertifikat yang lebih tinggi dari sarjana.

Mungkin ini memang memenuhi syarat seseorang untuk menjadi seorang guru, tetapi belum tentu guru yang paling efektif mereka berpotensi bisa memberikan ilmunya secara merata terhadap siswanya.Untuk itu selain wawasan, keterampilan juga perlu anda kembangkan sebagai guru. keterampilan apa sajakah itu? Berikut sikap yang harus dibangun sebagai guru modern di abad 21 ini.

1. Mempunyai jiwa pemimpin
Guru yang baik adalah mentor dan contoh untuk siswanya. Sebagai guru tidak cukup hanya memberitahu siswa untuk melakukan sesuatu melainkan perlu menunjukkan dengan contoh agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan. Guru harus mendorong dan membimbing siswa untuk meraih sesuatu yang dapat menambah wawasannya.

2. Memiliki sikap diplomasi
Guru harus sabar dan fleksibel dalam mendengarkan ide-ide yang dikembangkan oleh siswa namun buatlah mereka percaya diri dalam keputusan yang diambil. Ketika seorang guru bertemu dengan siswa dan orang tua, mereka harus halus dan tegas pada saat membawakan informasi. Guru adalah diplomat, dan itu berarti pemikiran guru harus berjalanbersama-sama dengan siswa dan orangtuanya.

3. Memiliki visi 
Apakah Anda tetap konsisten mengikuti jadwal yang dibuat namun terlibat dengan keadaan yang darurat? Apakah Anda selalu memiliki rencana cadangan ketika pekerjaan anda tidak sejalan dengan yang diharapkan? Kemampuan untuk mengatur dan mempersiapkan diri untuk berbagai keadaan yang tak terduga sangat penting untuk pengajaran yang efektif.

4. Giat belajar
Setiap beraktivitas, berarti anda sedang belajar. Sebagai seorang guru, proses belajar tidak boleh berhenti. Waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan gelar secara langsung mengajarkan anda bagaimana untuk konsisten dalam belajar. Setiap tahun Anda bisa menemukan cara-cara baru untuk mengajar, informasi baru yang dapat diberikan, serta memperoleh pemahaman yang lebih baik untuk siswa yang bisa membuat Anda menjadi guru yang dikenal sebagai guru modern.

(Albert Sentosa, dikutip dari berbagai sumber)
http://www.kesekolah.com/solusi-pendidikan/pribadi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru-di-era-modern.html

Hukuman Mendidik Menjaga Motivasi Belajar

Posted by http://smpngalis2.blogspot.com/ | 04.37 Categories:
9 September 2013
oleh: Toha Nasruddin

Siang terasa terik, panas matahari terasa perih membakar kulit, beberapa anak terlihat berjejer di depan sebuah kelas, menghadap ke tiang bendera. Sesekali mereka mengusap keringat yang mengucur membasahi wajah.

"Anak-anak malas, selalu ada alasan tak mengerjakan PR" kata seorang rekan yang baru saja keluar dari kelas yang ada dibelakang anak-anak malang tadi.

Sebagai seorang guru, sudah sewajarnya mafhum akan pentingnya motivasi belajar dalam kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai fasilitator proses belajar mengajar amat perlu mempertahankan semangat belajar siswa. Terbukti siswa hanya akan giat belajar jika mereka termotivasi untuk belajar. Dengan demikian maka guru perlu mengenal cara-cara untuk memotivasi belajar siswa agar pembelajaran tetap berlangsung seperti yang diinginkan guru.

Begitu pula dengan pemberian tugas semisal PR, tugas sebisa mungkin jangan membebani siswa diluar batas kemampuannya. Tugas yang terlalu memberatkan justru melemahkan motivasi siswa untuk menyelesaikannya, akhirnya siswa memilih untuk tidak mengerjakan tugas tersebut. Menghadapi siswa yang tak mengerjakan PR terkadang pendidik cepat tersulut emosi, sehingga terburu-buru memutuskan bentuk hukuman. Hukuman yang paling lazim adalah dijemur menghormat bendera, berlari keliling lapangan, push up atau menghukum siswa berdiri di depan kelas sepanjang jam pelajaran berlangsung. Hukuman yang hanya bersifat fisik jauh dari kesan mendidik, hukuman seperti ini harus dijauhi oleh guru.

Sebagai lembaga pendidikan, maka semua proses didalamnya haruslah mengandung unsur mendidik, sekolah bukan lembaga peradilan yang bertugas memberi hukuman pada siswa yang divonis bersalah. Oleh karena itu segala sesuatu yang dilakukan oleh sekolah haruslah dimaknai sebagai bagian dari proses pendidikan, termasuk didalamnya ketika harus memberikan sanksi pada peserta didik yang melanggar.

Bagaimanapun juga siswa yang bersalah harus tetap diberi sanksi supaya menimbulkan efek jera, baik bagi siswa bersangkutan ataupun siswa lainnya. Oleh karena itu, memberi hukuman yang mendidik bukanlah hal yang sederhana. Disatu sisi, hukuman harus ‘membebani’ agar menjadi efek jera, tapi disisi lain harus tetap memiliki muatan pendidikan.

Bentuk hukuman yang paling sering dilakukan adalah dengan cara memberi teguran. Cara ini dirasa lebih baik jika dibanding dengan kecaman, bentakan ataupun sindiran, selain itu cara ini juga lebih mendidik. Celaan terhadap siswa harus dihindari oleh guru, karena memungkinkan akan menerbitkan rasa putus asa siswa sehingga membunuh motivasi belajarnya.

Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan memberi penugasan, hukuman ini dapat menjadi alternatif bagi siswa yang tidak mengerjakan PR, lupa membawa buku tugas, perbaikan nilai setelah remidi lebih dari 2 kali dan sebagainya. Penugasan pun harus diberikan dengan banyak variasi, hal ini untuk menghindari kebosanan siswa terhadap tugas yang diberikan. Intensitas tugas juga harus menjadi perhatian, jangan terlalu sering, jangan pula terlalu jarang.

Bentuk hukuman lain yang dapat digunakan adalah ‘menulis’. Daripada meminta siswa menulis satu kalimat secara berulang-ulang, rasanya lebih bermanfaat jika guru meminta siswa membaca buku diperpustakaan dan mengumpulkan resensinya, mencari informasi tertentu di internet, membuat kliping tentang suatu tema dari Koran atau majalah dsb.

Hukuman yang baik juga tak boleh mempermalukan harga diri siswa yang membuat kesalahan. Hukuman yang mempermalukan siswa jika tak terkelola akan menyulut dendam yang justru berpotensi membuat siswa melakukan kesalahan yang lebih besar.

Jadi dalam pembelajaran di kelas guru dapat memberikan hukuman yang mendidik kepada siswa supaya selain membuat efek jera tetapi juga siswa mendapatkan manfaat positif dari hukuman tersebut, sehingga dapat lebih meningkatkan motivasi belajar dan nantinya meningkatkan juga hasil belajar.

Akan tetapi, jika kesalahan siswa dapat diperbaiki tanpa hukuman tentu akan lebih baik, karena tujuan utama memberi sanksi adalah agar siswa tak mengulangi lagi kesalahan yang sama. Namun yang pasti, jika harus dihukum, apapun bentuknya hukuman tak boleh mematikan motivasi belajar siswa.

(Penulis adalah seorang Guru SMPN 1 Cibeber, Cianjur)

Blog: www.kelas-sains.com
http://www.kesekolah.com/solusi-pendidikan/hukuman-mendidik-menjaga-motivasi-belajar.html

Yuks Cari Tahu Sumber Motivasi Anak!

Posted by http://smpngalis2.blogspot.com/ | 04.36 Categories:
28 Agustus 2013

Setiap anak pastilah memiliki daya tangkap yang berbeda-beda saat mereka sedang belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Terkadang anak seringkali belum paham bagaimana caranya untuk mendapatkan nilai yang baik dalam pengalaman belajarnya yang akan ditempuhnya.Untuk pengalaman belajar, tentulah anak harus memiliki pengalaman belajar yang lama dan memiliki nilai yang baik agar ketika dewasa ia berguna di masyarakat. Inilah sebabnya mengapa kita sebagai orang tua harus melakukan segala untuk membantu dan memastikan bahwa anak-anak kita menikmati sekolah dan mendapatkan nilai terbaik

Biasanya jika anak dibekali rasa percaya diri sejak kecil , ia akan dapat belajar secara baik ketika melanjukan ke jenjang lebih tinggi. Namun pada kenyataanya, anak seringkali minder saat mengawali bulan pertamanya masuk sekolah.

Disini orangtua harus berfungsi sebagai motivasi anak untuk membantu mereka mengawali hari-hari mereka sebagai siswa di sekolah. Cobalah untuk menerapkan metode agar anak dapat meningkatkan produktifitasnya seperti berikut ini.

1. Mendorong Keingintahuan dalam berkreativitas
Keingintahuan adalah aspek yang sangat penting dari pembelajaran. Anak-anak yang memiliki tingkat tinggi rasa ingin tahu dan didorong untuk mengikuti dan belajar dari pertanyaan yang mereka miliki, cenderung menjadi diri termotivasi dan melakukannya dengan baik di sekolah.

Kreativitas berkaitan erat dengan rasa ingin tahu alami dan juga harus dipelihara dan dihargai. Bagian dari mendorong rasa ingin tahu dan kreativitas memungkinkan untuk waktu luang bagi mereka untuk belajar dan mempelajari mata pelajaran yang menarik bagi mereka.

2. Memiliki Tempat yang tenang untuk belajar
Lingkungan fisik untuk belajar tanpa gangguan merupakan hal sangat pentingdalam belajar.Memiliki tempat belajar yang tenang membuat perbedaan besar dalam membantu anak berkonsentrasi dan menganggap belajar adalah hal yang penting untuk mencapai keberhasilan kelak.

3. Ajarkan anak untuk konsisten terhadap peraturan yang rutin
Manusia berhasil dalam pendidikan karenamenerapkan peraturan dalam hidup merekabegitu pun juga dengan anak. Orang tuadapat memberikan peraturan yang terstruktur untuk anak-anak dan membantu mereka memahami pentingnya pilihan apa yang baik seperti contoh ketika anak dihadang dengan 2 pilihan seperti ingin bermain padahal PR belum diselesaikan. Maka anak akan berpikir apa yang menurut mereka lebih penting pasti akan dikerjakan terlebih dahulu.

4. Mempunyai komunikasi baik dengan guru
Tidak hanya anak, orangtua pun juga harus memiliki relasi yang kuat dengan orangtua didiknya ketika di sekolah. ketika sulit untuk mengetahui bagaimana membantu anak jika tantangan yang mereka hadapi, seorang guru dapat memberikan penjelasan yang sangat spesifik dari keahlian anak dalam belajar sehingga orangtua mengerti bakat serta mencarikan solusi apabila anak merasa kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan.

5. Kenalkan teknologi kepada anak
Saat ini, kita hidup di dunia serba digital karena pesatnya teknologi karya ciptaan manusia. Berikanlah perhatian khusus untuk anak seputar teknologi yang ada saat ini. seperti halnya komputer. Komputer memang sudah pesat dan dapat ditemukan dimana saja. Ajari dan berikan petunjuk bagaimana menggunakan alat canggih dengan baik. Kelak, ia tidak akan merasa Gaptek (gagap teknologi) ketika ia sudah remaja dan bisa memanfaatkan teknologi sebagai sumber informasi bukan disalahgunakan

(Albert Sentosa, dikutip dari edudemic.com)
http://www.kesekolah.com/solusi-pendidikan/yuks-cari-tahu-sumber-motivasi-anak.html
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube